Kemarin di Kota Serang ada yang terjangkit penyakit scabies neh sobat,sampai - sampai orang Dinkes Kota Serang turun ke lapangan. hehee..... nah untuk mengetahui apa seh penyakit scabies itu mari kita bahas satu satu,ok
Scabies / Kudis
adalah penyakit kulit
yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei yang dicirikan
dengan adanya keropeng, kebotakan, dan
kegatalan pada kulit.
Skabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Sacroptes scabei varian
hominis, yang penularanya secara kontak langsung.
nama lain dari Kudis, The Itch,
Gudig, Budukan, Gatal Agogo.Masa inkubasi scabies bervariasi, ada yang beberapa
minggu bahkan berbulan-bulan tanpa menunjukan gejala. Sensitisasi dimulai 2-4
minggu setelah penyakit dimulai. Selama waktu itu kutu berada di atas kulit
atau sedang menggali terowongan tanpa menimbulkan gatal. Gejala gatal timbul
setelah penderita tersensitasi oelh ekskreta kutu
Sarcoptes scabiei adalah tungau dengan
ciri-ciri berbentuk hampir bulat dengan 8 kaki pendek, pipih, berukuran (300–600 μ) x (250-400 μ) pada betina, dan
(200- 240 μ) x (150-200 μ) pada jantan, biasanya hidup di
lapisan epidermis.
Permukaan dorsal dari tungau ini ditutupi oleh lipatan dan lekukan terutama
bentuk garis melintang sehingga menghasilkan sejumlah skala segitiga
kecil. Selain itu, pada betina terdapat bulu cambuk pada pasangan kaki ke-3 dan
ke-4 sedangkan pada jantan, bulu cambuk hanya terdapat pada pasangan kaki ke-3
PROSES PENYAKIT
Adapun
proses penyakit kudis yaitu sebagai berikut:
1. Infeksi dari penyakit ini diawali
dengan tungau
betina atau nimfa
stadium kedua yang secara aktif membuat terowongan di epidermis atau lapisan
tanduk. Pada terowongan tersebut diletakkan 2-3 butir telur setiap hari.
2. Telur menetas dalam 2-4 hari yang
kemudian menjadi larva yang berkaki 6.
3. Dalam 1-2 hari larva berubah menjadi
nimfa stadium pertama kemudian berkembang menjadi nimfa stadium kedua, yang berkaki 8. Nimfa ini menjadi tungau betina muda, yang
siap kawin
dengan tungau jantan
4. Tungau berkembang menjadi tungau
dewasa dalam 2-4 hari.
Untuk
menyelesaikan daur hidup dari telur sampai bertelur lagi diperlukan waktu 10-14
hari. Waktu yang diperlukan telur menjadi tungau dewasa kurang lebih 17 hari Tungau betina
yang tinggal di sebuah kantong ujung terowongan, setelah 4-5 hari setelah kopulasi,
akan bertelur lagi sampai berumur lebih kurang 3-4 minggu.
GEJALA
Gejala
yang khas pada kudis adalah liang pada permukaan kulit, gatal, dan kemerahan dan
biasanya ada infeksi
sekunder, misalnya akibat bakteri. Pada bayi, gejala yang khas yaitu adanya bisul pada
telapak kaki
dan telapak tangan
DIAGNOSA
Untuk
mendiagnosa kudis ini dilakukan melalui kerokan kulit pada keropeng sampai
keluar darah dengan menggunakan skalpel. Hasil kerokan kulit itu diberi
beberapa tetes KOH 10% agar tungau terpisah dari reruntuhan jaringan
kulit yang terbawa tersebut. Setelah itu campuran tersebut diperiksa di bawah
mikroskop
PENCEGAHAN
Tidak
ada vaksin untuk kudis sehingga pencegahan harus dilakukan melalui menghindari
infeksi. Seluruh pihak yang berada dekat dengan penderita perlu diobati pada
waktu bersamaan, walaupun belum ada gejala. Pakaian, handuk, seprai dan
barang-barang yang bersentuhan dengan kulit sebaiknya dicuci dan disetrika
untuk mencegah penularan.
mari jaga Lingkungan Sekitar Kita agar penyakit, kuman-kuman dan bakteri tidak bisa menularkan virus kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar