Dampak perubahan kini sudah terjadi, iklim dunia makin kacau dibelahan dunia lain seperti Eropa dilanda hujan es, bahkan Timur Tengah yang selama ini dikenal sebagai kawasan panas juga diselimuti hujan es. Sebagian Asian dilanda musim hujan yang menyebabkan banjir dimana-mana termasuk Jakarta Indonesia.
Tapi dibelahan Australia dilanda gelombang ektrem kekeringan yang menyebabkan banyak hutan terbakar. Bencana perubahan iklim tersebut telah menyebabkan banyak korban jiwa dan harta benda.
Perubahan iklim kini bukan hanya negara kepulauan kecil yang khawatir akan kenaikan air laut. Lebih dari 70 persen populasi dunia hidup di dataran pantai, dan 11 kota terbesar di dunia berada pada kawasan pantai. Dalam abad ke-20, tinggi permukaan laut naik antara 10 dan 20 sentimeter (4-8 inci).Tapi dibelahan Australia dilanda gelombang ektrem kekeringan yang menyebabkan banyak hutan terbakar. Bencana perubahan iklim tersebut telah menyebabkan banyak korban jiwa dan harta benda.
IPCC memperkirakan kenaikan air laut di abad ke-21 adalah antara sembilan hingga 88 cm. Bahkan proyeksi kenaikan air laut yang sedang ini akan membuat kekacauan. Kerusakan akibat banjir dan badai di daerah pantai, erosi garis pantai, kontaminasi air asin terhadap suplai air bersih, banjir di kawasan tanah rawa pantai dan pulau-pulau penghalang, serta naiknya kadar garam di kawasan muara adalah dampak nyata dari kenaikan air laut sedikit saja.
Salah satu kenyataan menakutkan yang mungkin terjadi adalah mencairnya lapisan es Greenland, inilah yang menyebabkan air permukaan laut meningkat.
Mau tahu lebih banyak mengenai perubahan iklim dan bagiamana cara melawan si biang kerok bencana ini? yuk tonton video animasi berikut ini yang dibuat British council melalui Climate4Classrooms!.flv
sumber : http://www.beritalingkungan.com/2013/01/kenalin-dan-perangi-si-biang-kerok.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar