Sebenarnya yang membuat kita
merasa sakit adalah karena adanya perbedaan suhu pada tubuh kita.
Kalau kita kehujanan, misalnya yang kena hujan kepala maka bagian
kepala akan lebih dingin dibandingkan bagian tubuh yang lain. Maka
kita akan merasa ada "kelainan" pada kepala kita. Kita lalu bilang
"kepala kita pusing". Begitupun kalau tengkuk kita terus menerus
kena angin, misalnya pas lagi duduk dekat jendela, kita akan merasa
ada kelainan ditengkuk kita. Namun kalau seluruh tubuh kita
kehujanan, sebetulnya kita tidak akan sakit.Karena seluruh tubuh kita
mempunyai suhu yang sama. Apalagi kalau kita bermain, tubuh kita akan
mengeluarkan enegi yang akan diubah menjadi panas. Dengan begitu suhu
badan kita yang panas bisa menangkal suhu dingin yang disebabkan
guyuran air hujan.
Maka dianjurkan, kalau kita sehabis terguyur hujan, sebaiknya kita mandi air hangat, agar suhu kita cepat kembali normal. Tekanan udara yang rendah seperti hujan, mendung dan kelembaban tinggi terbukti menjadi pemicu sakit kepala pada anak-anak. Menurunnya tekanan udara telah ikut menurunkan kekebalan tubuh meski belum diketahui persis penyebabnya.Dalam sebuah studi, peneliti melibatkan 25 anak-anak dan remaja yang memiliki riwayat penyakit migrain dan sakit kepala kronis. Peneliti menemukan, anak-anak cederung lebih sering sakit kepala saat cuaca hujan atau kelembabannya lebih tinggi dari biasanya.
Partisipan
yang ikut dalam studi ini hampir 3 kali lebih memungkinkan
menderita sakit kepala ketika cuaca hujan atau kelembaban tinggi
dibandingkan saat kondisi udaranya kering. Pada
studi tersebut, peneliti memberikan anak-anak komputer genggam yang
dapat merekam gejala sakit kepala selama dua minggu. Setelahnya
peneliti membandingkan informasi tersebut dengan kondisi cuaca yang ada
saat itu. Studi yang
dipimpin oleh Dr Mark Connely dari Children's Mercy Hospital and
Clinics di Kansas City, Missouri ini melengkapi penelitian
sebelumnya yang menggunakan metode kurang tepat. Hasil penelitian ini
dilaporkan dalam jurnal Headache.
Hasil
penelitian secara keseluruhan didapat selama periode hujan
anak-anak memiliki kemungkinan menderita gejala sakit kepala sebesar 59
persen dibandingkan dengan cuaca kering yang hanya sebesar 21
persen.Sedangkan pada
kondisi kelembaban tinggi di atas rata-rata kemungkinan sakit
kepala sebesar 58 persen dibandingkan saat kelembaban normal yang
hanya 22 persen.
'Hasil ini memberikan pegangan bagi anak-anak agar dapat mencegah serangan sakit kepala saat musim hujan. Tapi kami belum mengetahui dengan pasti mengapa hujan dan kelembaban yang tinggi dapat memicu sakit kepala pada anak-anak,' ujar Dr Connelly, seperti dikutip dari Reuters.
'Hasil ini memberikan pegangan bagi anak-anak agar dapat mencegah serangan sakit kepala saat musim hujan. Tapi kami belum mengetahui dengan pasti mengapa hujan dan kelembaban yang tinggi dapat memicu sakit kepala pada anak-anak,' ujar Dr Connelly, seperti dikutip dari Reuters.
Sumber : Apakabardunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar